Terapi stem cell atau sel punca merupakan salah satu inovasi terbesar di bidang kedokteran modern. Metode ini telah mengalami perkembangan pesat sejak pertama kali ditemukan dan terus menawarkan harapan baru dalam mengobati berbagai penyakit yang sebelumnya sulit disembuhkan. Namun, kapan sebenarnya metode ini ditemukan, dan bagaimana perkembangannya hingga saat ini?
Baca Juga: Peremajaan Kulit dengan Terapi Stem Cell di Klinik Athena
1. Sejarah Penemuan Metode Stem Cell
Metode stem cell pertama kali ditemukan pada tahun 1961 oleh James Till dan Ernest McCulloch, dua ilmuwan dari Kanada yang bekerja di Ontario Cancer Institute. Mereka melakukan eksperimen menggunakan sumsum tulang tikus dan menemukan sel-sel yang mampu berkembang menjadi berbagai jenis sel darah. Penemuan ini menjadi dasar bagi pengembangan terapi stem cell yang kita kenal sekarang.
Pada tahun 1981, Martin Evans dan Matthew Kaufman dari Inggris, bersama Gail R. Martin dari Amerika Serikat, berhasil mengisolasi stem cell embrionik dari tikus. Ini adalah tonggak penting yang membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut tentang potensi regeneratif stem cell dalam pengobatan manusia.
2. Perkembangan Terbaru dalam Metode Stem Cell
Dalam beberapa dekade terakhir, penelitian dan penggunaan terapi stem cell telah mengalami perkembangan yang signifikan. Beberapa penemuan terbaru dalam metode stem cell antara lain:
- Stem Cell Pluripoten Terinduksi (iPSC): Pada tahun 2006, Shinya Yamanaka, seorang ilmuwan Jepang, menemukan metode untuk mengubah sel kulit manusia menjadi stem cell pluripoten yang memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel. Penemuan ini, yang dikenal sebagai sel pluripoten terinduksi (iPSC), membuka peluang baru dalam terapi medis tanpa melibatkan kontroversi etika yang terkait dengan penggunaan stem cell embrionik.
- Terapi Stem Cell untuk Penyakit Spesifik: Saat ini, penelitian sedang berlangsung untuk menggunakan stem cell dalam pengobatan penyakit tertentu seperti Parkinson, Alzheimer, diabetes tipe 1, penyakit jantung, dan berbagai jenis kanker. Pada 2020, misalnya, ada terobosan dalam penggunaan stem cell untuk mengobati pasien dengan COVID-19 parah, dengan hasil yang menjanjikan.
- Teknologi Pengeditan Gen CRISPR: CRISPR-Cas9, sebuah teknologi pengeditan gen yang revolusioner, juga dikombinasikan dengan terapi stem cell untuk memperbaiki mutasi genetik pada tingkat sel. Ini memberikan potensi besar dalam mengobati penyakit genetik yang sebelumnya tidak dapat disembuhkan.
3. Kapan Metode Stem Cell Terbaru Ditemukan?
Metode terbaru dalam terapi stem cell terus ditemukan seiring dengan perkembangan teknologi biomedis. Sejak penemuan iPSC pada 2006, kemajuan signifikan telah dibuat dalam penggunaan stem cell untuk regenerasi jaringan dan terapi gen. Penelitian terbaru yang dipublikasikan pada tahun 2023 bahkan mengungkapkan cara-cara baru untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas terapi stem cell, termasuk melalui manipulasi mikrobioma usus dan penggunaan biomaterial untuk meningkatkan integrasi stem cell dengan jaringan tubuh.
4. Masa Depan Penelitian Stem Cell
Masa depan penelitian stem cell sangat menjanjikan. Para ilmuwan terus mencari cara untuk meningkatkan efektivitas terapi ini, mengurangi risiko efek samping, dan memperluas aplikasi klinisnya. Dengan bantuan teknologi modern seperti kecerdasan buatan (AI) dan pembelajaran mesin, analisis data dari penelitian stem cell dapat dipercepat, sehingga menghasilkan lebih banyak terobosan dalam waktu yang lebih singkat.
Baca Juga: Sejarah Terapi Stem Cell: Dari Penemuan Hingga Inovasi Medis
Metode stem cell telah berkembang pesat sejak penemuan awalnya pada tahun 1961. Dengan kemajuan teknologi dan penelitian, terapi stem cell terus menawarkan harapan baru bagi pengobatan berbagai penyakit. Terobosan terbaru, seperti penggunaan iPSC dan pengeditan gen CRISPR, menunjukkan potensi besar yang belum sepenuhnya tereksplorasi dalam dunia medis.